Rss

Kamis, 14 Maret 2013

Macet Oh Macet

Kalau dengar kata macet sepertinya jadi suatu hal yg biasa deh bagi masyarakat di kota Jakarta ini. Kayaknya sih hampir tiap hari biasanya pada sekitar jam-jam kantor. Kendaraan kayaknya selalu saja kondisi macet sering parah. Beberapa sumber yg sering kita baca disebutkan banyaknya kendaraan bermotor sekarang ini memang sih sudah melebihi daya tampung dari ruas jalan yang ada. Tetapi tidak juga hanya kendaraan mobil tapi sekarang jumlah sepeda motor yang juga udah sangat banyak banget sih. Ini akhirnya membuat jalan jadinya parah banget. Bingung mau gimana coba yg sekarang tinggal di Jakarta kacau balau kayak gini.

Umpama musim ujan pas lebat pasti itu bisa dibilang hampir semua saluran air yang macet tersumbat atau kali biasanya jadi banjir. Bisa dibilang ini memang karena penduduk kota sendiri yg buang limbah sampah sembarangan saja. Kebiasaan dan budaya ini sangat sulit untuk dirubah lagi deh. Belum dengan curah air dari beberapa kali dari sekitar Jakarta. Asal masalahnya karena tidak ada pengelolaan pengaturan air terutama nih pada bagian hulu dari sungai yg memang kurang baik. Dan ini akibat limbah sampah yg memang mampet di kali-kali.

Umpama kita mencoba pikir-pikir lagi mau gimana coba jalan keluarnya? Ini sekedar menghayal saja sih. Untuk jalan keluar sih kita sepertinya masih harus sabar menunggu. Pernah dulu sih beberapa wacana untuk mindahin ibukota tapi kayanya sih ini ga mungkin. Karena tidak bakalan lah segampang itu seperti yg dipikir orang. Ada juga baru-baru ini dgn cara menaikkan down payment dari kredit motor dan mobil. Tujuan nya sih ingin coba supaya orang untuk membeli mobil dan motor. Dahulu kan cuma dengan down payment sekedarnya lah kita udah bisa membawa pulang mobil motor baru. Ya sekarang sih udah lebih sulit lah. Kemarin ini Pemerintah DKI sudah melakasanakan terobosan dan solusi yg bagus seperti contohnya membangun dan menyediakan untuk busway. Solusi ini sih udah dilaksanakan dan punya dampak positif dirasakan oleh masyarakat banyak di Ibukota.

0 komentar:

Posting Komentar